top of page
  • Writer's picturegitasuliawan

Ammor magnus doctor est.

Setahun lalu, saat ini adalah ketika kamu daki Gunung tertinggi Dunia. Kamu pamerkan padaku jepretan-jepretan dari kamera yang kau kenakan karena refrensi tiga generasi itu, tampa ku minta, tampa satu kata. Seolah mudah perjalanan 335 jam itu kau tempu, lagi-lagi kau tunjukkan Dunia yang berbeda padaku.


Dan Aku, seperti biasa mengagumi terwah-wah dengan kegemaranmu itu. Tak pernah terbayang ada satu momen akan kutuliskan ini. Bukan muda kau masuki hidupku, penolakan bahkan jawaban singkat tak gentar kau hadapi. Hingga tak kita sadari nyaman menciptakan ikatan lebih dari sekadar status hubungan. Bersamamu, aku tak takut berekspresi, tak harus bingung. Kapanpun aku ragu kamu ada menjawab tanyaku. Bahkan untuk sekadar hal kecil tak berarti, aku salut kau bisa mengubah hari-hari burukku. Untuk setiap kekesalan dari pekerjaan hingga upayaku mencintai yang lain, kamu ada menjadi 24/7.



Jika Aku diminta mendeskripsikan kata Cinta, kan kusebut cerita kita sebagai gambarannya. Setidaknya kita, atau mungkin aku saja, pernah bahagia menghabiskan 2 tahun seperti 2 hari lalu. Yang terburuk hanya mengungkap apa yang ada dibalik tirani, berpura-pura percaya kebohonganmu, merangkai imaji andai kita tak berbeda lalu Aku mercusuar yang menuntunmu pulang. I'm so good at forgiveness, knowing that it seems impossible if it ain't you.


Sebelumnya ku fikir aku telah menemukan banyak cinta, ternyata kamu pertama.

Untuk perjalanan malam pukul dua, yang tak mungkin kita lupa. Untuk setiap foto di berbagai penjuru dunia. Sejauh ini, kau yang membacaku dengan paling mudah tampa banyak usaha dan mengangkatku seperti seharusnya.


Seperti yang kukatakan padamu di suratku dulu, aku tak pernah kemana-mana namun kita tak akan lagi sama. Dan kini telah memasuki waktunya, meski kita abadi. Ada jarak antara aku dan kewarasanku, itu kamu.


Guess I finally find out why I used to keep coming back to you~

True that you're my favourite entertainer.


Cinta itu memang ketika kita mengalah, ketika sakit dan rela berpadu tampa pongah. Terima kasih atas semua, kau menjadikan aku, diriku.


Jakarta, February 6th 2019

23.35 WIB

42 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page